Ibadah Umrah di Masa New Normal Bakal Ikuti Protokol Kesehatan
Ibadah umrahdisebut akan mengikuti protokol kesehatan di era new normal saat kembali dibuka. Bendahara Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Tauhid Hamdi mengatakan, protokol kesehata itu berlaku seperti halnya pariwisata karena berkaitan dengan industri perjalanan. "Pada eraNew Normalnanti, kita perlu perhatikan masalah kebersihan dan kesehatan," kata Tauhid dalam webinar ASITA, bertajuk "Penundaan Haji 2020 danNew Normal Perjalanan Umrah",Sabtu (6/6/2020).
"Tentunya umrah mendatang akan ada itu semua, jaga jarak, masker dan lainnya. Jadi akan mengalami perubahan," lanjutnya. Untuk itu, AMPHURI sendiri sudah menyiapkan beberapa hal terkait protokol kesehatanibadah Umrahdari segala sisi mulai transportasi hingga akomodasi. Tauhid mencontohkan, untuk alat transportasi yaitu bis akan dibatasi kapasitas penumpangnya.
"Tadinya bis yang kita isi mungkin 30 orang, jadi besok akan 20 orang atau setengahnya. Ini akan mengalami perubahan harga dan tentu akan mengalami kenaikan, karena jumlah bus akan bertambah banyak untuk dapat mengangkut penumpang minim kapasitas," jelasnya. Hal ini akan terjadi apabilaNew Normalsudah berlangsung. Namun hingga kini, diakui Tauhid, keputusan ini akan melihat situasi terkini di Arab Saudi. Menurutnya, hingga kini belum ada keputusan apa pun dari pemerintah Arab Saudi baik penyelenggaraan haji tahun ini maupun umrah tahun depan.
Ia pun tetap kokoh pada keputusan pemerintah yang meyakini tahun ini tidak ada ibadah haji atau dibatalkan. "Karena kita lihat di Jeddah itu di lockdownlagi sementara jemaah Indonesia itu turun pasti di sana dulu pas mau Umrah dan Haji. Jadi saya rasa ibadah haji tahun ini tidak akan ada, walaupun pemerintah Arab Saudi belum menentukan," tambahnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) Anton Subekti mengatakan belum dapat membayangkan new normal untukibadah umrah.
Meski demikian, ia sudah melihat protokol kesehatan yang diterapkan di Masjid Nabawi ketika buka kembali. Masjid mengatur jarak para jemaah yaitu satu meter. Namun pemandangan berbeda dan penumpukkan justru terjadi di luar masjid ketika jemaah mengantri untuk masuk. "Kita lihat ketika jemaah mau masuk kegatenya, itu antri beratus meter tanpa jarak. Makanya saya belum terbayang hanya untuk mengatur orang masuk masjid saja begitu sulitnya jaga jarak," terangnya.
Oleh karena itu, ujarnya, aturan new normal untuk ibadah umrah atau haji masih sangat panjang.