Menuju Indonesia Sehat, Irwan Hidayat Beberkan Hasil Riset Produk Tolak Angin
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Semarang mengadakan Webinar dengan tema “Strategi Pengembangan dan Pemanfaatkan Herbal Menuju Indonesia Sehat” pada, Sabtu (19/9/2020) pagi. Dalam acara tersebut, Seketaris IDI Cabang Kota Semarang Sigid Kirana Lintang Bhima mengatakan, eksistensi obat atau pengobatan tradisional tidak kalah dengan pengobatan konvensional. Bahkan, pengobatan tradisional Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan lebih jauh. Sigid menambahkan, jika dibandingkan dengan di luar negeri, pengobatan tradisional dan konvensional di Indonesia cenderung berjalan secara beriringan. Pasalnya, di Indonesia tidak banyak terjadi pertentangan diantara keduanya.
“Pengobatan tradisional sangat dipengaruhi oleh kebudayaaan setempat. Namun pengobatan konvensional cenderung berstandar sama diseluruh negara di dunia,” jelasnya. Meskipun obat tradisional banyak diyakini khasiatnya oleh masyarakat, menurut Sigid, seorang dokter perlu memperhatikan kode etik dalam merekomendasikan obat tradisional kepada pasien. “Secara umum, ketika berbicara obat herbal, dokter harus mempunyai pandangan golden standard itu harus dipegang dulu. Dokter harus memberikan pengobatan terbaik dan berdasarkan ilmiah bukan berdasarkan testimoni,” katanya.
Dengan tegas, ia mengatakan, dokter membutuhkan jurnal penelitian untuk merekomendasikan suatu obat kepada pasein. Di masa sekarang, Sigid menambahkan, profesi dokter memiliki tantangan yang besar untuk membantu mengembangkan obat tradisional berdasarkan penelitian. “Dokter harus kritis bukan berarti menolak (obat tradisional), tapi memberikan ruang dan bahkan ikut aktif mengadakan penelitian mengenai pengobatan tradisional di Indonesia,” ujarnya.
Agar khasiat obat herbal dapat terbukti secara ilmiah, ia berpandangan perlu adanya kolaborasi antara akademisi dan dunia usaha. Serta hal terpenting adalah melakukan penelitian massif mengenai obat herbal di Indonesia yang didasari pada kaidah riset ilmiah sesuai dengan etika kedokteran. Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat juga berpandangan, perlu adanya kolaborasi antara dunia usaha (industri herbal) dengan para peneliti untuk mengkaji lebih dalam terkait manfaatkan obat herbal. “Dari pemerintah, dunia usaha, dan akademisi harus berpandangan luas. Saya mengadakan webinar ini untuk mendorong akademisi agar berpartisipasi terhadap pemanfaatkan obat herbal,” jelas Irwan Hidayat.
Pihak Sido Muncul juga mengatakan, dalam melakukan penelitian harus dijalankan sesuai dengan standar yang berlaku. “Meneliti itu tidak boleh main main harus sesuai standar dan mengikuti aturan yang ada,” jelas Irwan Hidayat. Untuk mengetahui khasiat dari obat herbal, perusahaan yang terkenal dengan produk Tolak Angin menambahkan, sudah lama melakukan penelitian.
“Pada 2002 kami bersama Fakultas Farmasi Universitas Santa Dharma melakukan uji Toksisitas terhadap produk Tolak Angin dan uji manfaat produk Tolak Angin pada 2007 bersama Prof Edi Dharmana dan team dari Universitas Diponegoro,” jelas Irwan Hidayat. Irwan Hidayat mengatakan, dari penelitian tersebut terbukti produk Tolak Angin cair untuk dewasa dan anak anak mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan aman dikonsumsi dalam jangka panjang.