Mengenal Gejala dan Pencegahan Hepatitis E, Infeksi Hati Akut

Hepatitis E termasuk salah satu jenis penyakit hepatitis. Penyakit ini adalah infeksi hati akut berpotensi serius yang disebabkan oleh virus HEV.

Berbeda dengan jenis hepatitis lain, penyebaran virus hepatitis E terjadi saat seseorang mengonsumsi air atau yang terkontaminasi virus HEV. Penularan Hepatitis E juga dapat terjadi melalui transfusi darah, ibu hamil ke janin, serta hewan yang terinfeksi virus HEV.

Infeksi dan gejala dari penyakit ini disebabkan oleh HEV (Hepatitis E Virus) dan bisa ditularkan melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi oleh feses pengidap hepatitis E. Selain dari makanan dan minuman, penularan hepatitis E juga bisa terjadi lewat transfusi darah, antara ibu dengan janin jika si ibu terinfeksi, serta hubungan intim tanpa pengaman. Jika seseorang terjangkit hepatitis E, orang tersebut akan mengalami infeksi hati akut.

Pada umumnya, gejala HEV muncul sekitar 2–7 minggu setelah terpapar virus, dan biasanya berlangsung selama sekitar 2 bulan. Berikut ini gejala umum hepatitis E:

Untuk langkah pertama mengobati hepatitis E, dokter biasanya menggunakanterapi imunosupresi. Hasilnya,viral load(jumlah virus dalam darah) HEV dapat berkurang hingga 30 persen pada pasien.

Bagi pasien yang terapi imunosupresinya tidak dapat dikurangi dan bagi mereka yang virusnya tidak berkurang setelah menggunakan imunosupresi, maka dianjurkan untuk menggunakan terapi antivirus. Hepatitis E juga bisa diobati dengan melakukan prosedur transplantasi hati pada kasus tertentu. Penanganan ini biasanya dilakukan jika hepatitis E sudah masuk ke tahap kronis.

Namun, pengobatan ini memicu efek samping yang signifikan dan penolakan organ pada penerima transplan, terutama cangkok jantung atau ginjal. Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemahatau sedang hamil, periksakan diri segera ke dokter. Mungkin saja kamu membutuhkan penanganan yang lebih serius di rumah sakit.

Hepatitis E dapat dicegah dengan memerhatikan kebersihan diri dan lingkungan, yakni dengan tidak mengonsumsi air yang kotor dan makanan mentah. Ini termasuk mengonsumsi buah buahan, sayuran, dan kerang. Meskipun tidak diolah, makanan tersebut harus dikonsumsi dalam keadaan bersih, yakni dengan membilasnya dengan air.

Pastikan juga untuk selalu mengonsumsi air minum yang bersih (air yang sudah dimurnikan atau air rebusan). Selalu jadikan cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebagai bagian dari kebiasaan sehari hari, terutama setelah dari toilet, sebelum dan setelah menyiapkan makanan, serta sebelum dan sesudah makan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *