Fakta Unik Byurger, Kuliner Kekinian di Pasar Cipete Selatan

Pasar kinitak lagi sebagai tempat berbelanja kebutuhan ibu rumah tangga. DiPasar CipeteSelatan, Cilandak, Jakarta Selatan, ada juga tempat makan yang menjualburgerala kekinian. Meski dihadang pandemi Covid 19, layanan dalam jaringan (daring) menjadi pilihan anak anak muda memesan makanan khas Amerika itu di sana.

Saat jam makan siang, sejumlah karyawanByurgertampak sibuk di dapur. Beberapa patty, sebutan daging giling berbentuk bola, dan beberapa daging bacon diletakkan di atas besi baja panas. Sembari digoreng, daging berbentuk bola itu kemudian ditekan dengan alat khusus sehingga berbentuk pipih.

Proses pressing itu bertujuan agar daging terasa garing di luar dan juicy di dalam. Tak lupa juru masak menaburkan bumbu di atas daging daging itu. Bau asap daging seketika tercium hidung.

Nafsu ingin melahap pun timbul. Patty yang selesai digoreng kemudian dipisahkan dan diletakkan di atas rotiburger. Setelah diberi beberapa topping dan saus khas sesuai menu pesanan,burgeritu lalu dibungkus plastik dan dikemas ke dalam tas kertas.

Karyawan lalu memberikanburgeritu kepada ojek daring yang sudah menunggu. Begitu seterusnya. Di masa pandemi saat ini,Byurgermasih bisa bertahan. Rahasianya, cita rasa dengan konsep kekinian dan porsi yang tak tanggung tanggung menjadi daya tarik bagi anak anak muda untuk membelinya. BerdirinyaByurgerberasal dari ide dua anak muda, Wiro Gele Hydro (30), dan Respati Tamio (27) yang sedang mencari ide untuk bisnis kuliner.

Karena masih berjiwa muda, ia memutuskan berhenti kerja dan mencoba merintis bisnis sendiri. Ide membuatburgertercetus ketika temannya, yang kini jadi partner usaha, Respati berlibur ke Bali. Ia terinspirasi denganburgeryang dijual di sana. Sekira enam sampai delapan bulan, mereka mengumpulkan dan mencari dana untuk membangun usaha itu.

"Awalnya kan pingin yang konsep fine dining, table set up, tapi balik lagi ke modal. Kita mampunya bikin small space dulu," lanjutnya. Karena terkendala biaya sewa,Pasar CipeteSelatan dipilih untuk membangun usahaburgerpertamanya. Mereka pun membuat konsep American Dinner yang menawarkanburgersebagai makanan utama.

Bukan sekadar menyajikanburgerklasik yang mengandalkan daging dan keju, akan tetapi juga menawarkan beberapa rasa yang bisa diterima anak anak muda. Gayaburgernya menganut gayaburgerala kekinian seperti pengaruh Korea dan Jepang, yang disukai anak anak muda "Karena kita ingin memberikan sesuatu yang berbeda, ada pengaruh Korea dan Jepang. Kalau Korea misalnya ada tambahan kimchi kalau Jepang ada unagi dan saus teriyaki," ujarnya.

Byurger tak sepenuhnya berkonsep makanan cepat saji yang terkesan hanya menggunakan makanan beku. Wiro mengurangi makanan beku daging pun juga masih terbilang segar dan aneka sayur yang masih segar. Saus pun ia membuat sendiri. "Konsep fast food udah terlalu berkesan makanan kurang sehat, di sini kita ingin mengubah semuanya. Kita mengurangi sisi fast food nya, kita bikin casual dining, semi casual," ujarnya.

Barangkali sesuai namanya, satu porsiburgerserasa diguyur dengan isian roti. Sebab, dagingburgeritu tidak tanggung tanggung. Dagingnya cukup besar dengan topping yang lumayan banyak sesuai menu. Byurger menyajikan beberapa menu seperti sejumlah menu favorit di antaranya, Damn Basic, Chi Chi dan Sexyback Rib.

Saya sempat menikmati seporsi Sexyback Rib. Burger itu terdiri dari daging iga sapi yang dimasak selama 36 jam, saus BBQ, bawang bombay, coleslaw. Topping di Sexyback Ribs memang memuaskan isi perut. Sebab, isian daging iga sapi banyak. Perpaduan saus BBQ yang manis dan gurih pun menjadi pendukung rasa dari daging. Sementara topping coleslaw yang terdiri dari kol putih dan kol merah tampak crunchy. Sedangkan rasa asam berasal dari saus mayonaise.

Sedangkan menu kentang goreng sebagai makanan pendamping juga sayang untuk dilewatkan. Kentang yang digoreng bersama kulitnya itu pun terasa garing dan gurih. Harga burger berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 60 ribu. Saat iniByurgerhanya melayani pesan antar dan via daring di masa PSBB. Buka setiap hari dari pukul 10.30 sampai 21.30 WIB.

Byurger seakan mengingatkan saya dengan film Chef yang dibintangi John Fevreau dan Sofia Vergara. John yang berperan sebagai Chef profesional memutuskan keluar dari restoran berbintang karena terlibat konflik dengan kritikus makanan. Tak punya uang, ia terpaksa beralih menjadi penjual roti cubanos yang dijual ala street food dengan truk.

Wiro dan Respati juga mirip. Bedanya, dua anak muda ini memutuskan keluar kerja dan memberanikan diri memulai bisnis kulinerburgersesuai dengan keinginan mereka sendiri. Mereka berjualan bukan di truk melainkan diPasar CipeteSelatan yang terletak di Selatan Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *